Sabtu, 31 Desember 2011

Lokasi pak Eman ibu Diah

sapalih na jalan kanggo k lembur na teh aya SMP Kadumanggu, aya rmh makan padang..trs aya kolam renang...bilih peryogi, ieu no hape na Kang Eman 02192690575...

info tambihan rt 02/rw 02, jl nu bade ka Taman Onki.

Pak Eman Ibu Diah

Menangggapi info dari neng Neni Andriani waktu kami ke Bandung tempo hari perihal lahan tanah didekat sirkuit Sentul Bogor, kami melacak kediaman saudaranya pak Eman dan ibu Diah di desa Kadumanggu. Tapi ya itu karena sempitnya data, penelusuranpun gagal total lalu menjelang maghrib kami balik ke Taman Sakura. Baru deh selepas maghrib neng Neni berkenan menambahkan data2 pak Eman nohp dan lokasi domisili. Agaknya neng Neni baru percaya kami serius setelah kami unggah foto masjid Nurul Iman di Jl Raya Desa Kadumanggu di fb.


Keluarga Iin.

Sepulang dari Serang kami langsung menuju kediaman alo Iin Karina di Perumahan Bukit Tiara, Jl Industri Jatake. Meski baru sekali itu datang namun dengan panduan GPS lokasi utama mudah ditemukan. Agak lama justru menemukan lokasi rumahnya yang ternyata berada diseberang kali dekat batas desa Pasir Jaya.

Ketika kami datang Umar Sofyan baru aja berangkat kerja ke PT Gajah Tunggal. Sementara dirumah ada Iin, Adi, Dafa dan Syifa. Sayangnya dalam kunjungan ini abah gak sempat membuat foto kenangan karena kamera tertinggal didalam Vios yang parkirnya agak jauh. Selama di Iin sempat kontak hp dengan ceu Kusneng ibunda Iin dan Susi sepupunya Iin. Dua jam kemudian karena dah sore kami kembali ke Kentang V.

Serang A-203







Sabtu 24 Desember 2011 abah dan Enin memerlukan datang ke rumah Ciracas Indah di Serang yang dah lama banget gak ditengokin. Daripada kosong menjadi tempat kencing para tukang ojek ato kambing, rumah itu ditempati oleh keluarga Eddy Supriadi asal Serang Barat. Dianya pekerja bangunan tukang batu yang lagi pasang keramik. Rumah sebelah dalam tampak terawat ada pasangan pecahan keramik buat menutupi lantai. Daripada rusak dikosongin mending ada yang nungguin meski tanpa perjanjian apa2.




Takziyyah pak Eddy Gunandi.

Selagi di Kentang V selepas Maghrib jamaah di masjid Al-Ikhlash, bersama Enin kami kunjungi pak Eddy Gunandi,64 th yang telah lebih dari 2 tahun terkena stroke. Saat itu tengah berkumpul semua keluarga istrinya. Hadir juga ke 3 anak perempuannya. Ada khabar dari Enin bersumber dari tetangga kalau pak Eddy sudah seminggu gak mau makan, gak keluar kamar. Dari raut wajah isterinya tampaknya sudah cape lahir bathin katrena pak Eddy gak kunjung sembuh. Pak Eddy tampak tengah duduk disunduli pinggangnya oleh Dian putri sulungnya.


Seraya berbincang menyemangatinya pelan2 kupenceti gerbang angin di bawah belikat kanan kirinya yang membuatnya gegerungan karena sakit. Gerungan pak Eddy terdengar smp ke ruang tamiu membuat ipar2nya pada melongok. Sekira 5 menit pak Eddy menyatakan pijatan abah membuatnya lega nafas. Ketika abah pamit, pak Eddy mengikuti dari kamar ke ruang tamu lalu duduk ngobrol sesaat smp abah betul2 pamitan bersamaan dengan bubarnya keluarga ipar2nya. Abah telah memohonkan maaf lahir bathin kepadanya.