Minggu, 16 Oktober 2011

Masjid Sentul Al-Munawarah.






Selama setahun berdomisili di Sentul City, klo Jum'atan biasa dilaksanakan di masjid ini. Jarak sejauh 2Km tradisionil ditempuh berjalan kaki, 10 menit pergi dan 25an menit pulang dengan menanjaki anak bukit dalam perjalanan yang bisa 3-7x berhenti sejenak akibat dengkul lemas bergantung kepada kondsi kesehatan.

Jum'at yang lalu 28 Okt 2011, kembali mendengarkan khotbah Jumat, bertema Nabi Ibrahim AS..

Jumat, 14 Oktober 2011

Masjid Tanpa Nama, Bukit Permata.





Alhamdulillah, Jum'atan hari ini abah berkesempatan shalat di satu masjid yang katanya telah berumur lebih dari seabad. Masjid tanpa nama itu diurus pertama kali oleh kakek buyut H. Goni, imam rawwatib yang sudah sepuh. Masjid yang besar sejuk ini berada dibawah beberapa pohon besar dan rimbun. Bangunannya tampak tua dengan genting merah diatasnya ada anjung peranginan yang dipasang kubah mini.

Tepat jam 12.05 disenandungkan shalawat Nabi seraya ditabuh bedug. Lalu disusul oleh muazzin. Setelah itu seorang imam masjid menyerukan shalat seraya memegang sebatang tongkat yang ujungnya seperti lembing. Lantas seorang haji sepuh datang berjalan beringsung dari belakang menuju ke mimbar. Imam masjid menyambutnya seraya menyerahkan tongkat. Khatib menyampaikan salam lalu duduk diatas tembok poselen biru langit yang senada warna dengan 6 tiang masjid. Imam masjid lalu mengumandangkan azan. Selesai adzan khotib lalu mengambil sehelai kertas lalu membacakan hadis2 Rasulullah dalam bahasa Arab. Tak smp 5 menit lantas masuk ke khotbah ke 2 berupa pembacaan doa. Selesai berdoa lalu dikumandangkan iqamat, lalu khatib memimpin shalat Jum'at 2 rakaat. Rakaat pertama Shabihisma. Rakaat kedua 'Alam nashrah.

Sejak tahiyyatul masjid smp bakdal Jum'at tak tampak ada edaran kotak jariyyah, begitu juga di pintu masuk. Padahal jamaah padat smp keluar masjid, diperkirakan setidaknya ada 600an jamaah. Masjid juga tak menggunakan sistim audio. Buat ventilasi digunakan 4 unit fan diplafon. Begitupun hawa terasa sejuk karena posisi masjid dikurung oleh beberapa batang pohon besar dan rimbun.

Waktu keluar masjid, abah jumpa dengan seorang ustadz muda yang dicium tangannya oleh sebagian jamaah.  Sementara H. Goni sang khatib sekaligus imam tampak masih memimpin doa.



Eman Rais Alhamdulillah, terimokasih buat foto yang indah ini. Baru bae balik dari siko masjid tuo tradisionil alamiah. Tanpo namo, tanpo khutbah kecuali bukaan dalam arabic. Tanpo sistim audio, tanpo kotak jariyyah. Lokasi di areal bisnis Sentul City en Bukit Permata. Khotib dah sepuh besuaro bass berat lembut. Subhanallah, baru kali ni kulo nemui.

'Kiagus Imran Mahmud Ini paham lamo. Kulo pernah Jumat di Jonggol dan Cianjur (bagian jero), meitu galo (cuma ada sound system): baso Arab dan yang dikhotbahke (katonyo) saat jaman Nabi. Biar bewong rumah wong Sunda, baso Sundonyo alus. Tambah dak terti. Kamek dalam perjalanan saat baru pensiun 1996. KIM

Eman Rais Mada'i masjid yang ujinyo dah berumur lebih seabad tu idak tersentuh samo pembangunan Sentul City samo bukit Permata. Katek teromol dipintu masuk, katek kotak amal yang biaso diedarke kepara jamaah masjid. Kepingin silaturahmi ke imam rawwatib yang dah sepuh.

Usman A. Mattjik Kulo pernah sholat Jumat di Bojong Depok ( di pemukiman penduduk ), dimano Chotibnyo menggunakan baso Arab. Kalu di komplek BDB-2 ( mayorlitasnyo pendatang ) chotbanyo pake baso Indonesia. Tak katek kotak yg diedarkan di keduo mesjid itu.

   

Kamis, 13 Oktober 2011

Sowan ke Kiagus Abdul Aziz, Bogor.












Seperti yang telah direncanakan, pada 11 Okt 2011 jam 09.38 abah dan Enin berangkat menuju kediaman keluarga Kiagus Abdul Aziz di Babakan Lebak, 02/06, Bangbulang Jaya, Bogor Barat. Alhamdulillah sekira jam 10an sudah smp ke kediaman beliau. Sebelumnya abah memang dah persiapkan rute perjalanan kesana dengan bantuan Google Mapia agar beroleh gambaran arah dan jarak. Dalam praktik perjalanan dipandu GPS yang menunjukkan klo jarak tempuh dari Sentul City ke Babakan Lio hanya 22 Km. Tentunya dalam 30 menitan sudah dapat dicapai tanpa banyak bertanya. Kecuali mundur sedikit dari Babakan Lio, 02/05.

Selagi berbincang dengan Kiagus Abdul Aziz, ditemani  Enin yang juga lagi berbincang dengan Ibu Aziz diareal kediaman apik yang bertanah luas dengan banyak pohon buah itu, sekira 45 menit kemudian abah menerima call dari Kiagus Basjaruddin dan Kiagus Imran Mahmud bersama pengemudi yang saat itu masih di kawasan Kebun Raya.

Alhamdulillah, pertemuan bersama Trio Kiagus itu banyak melahirkan masukan2 berharga dari ketiganya. Lalu pada jam 14an kami kembali ke kediaman masing2. Insyallah lain kali bisa bersambung kembali denan menziarahi kediaman saudara2 Palembang yang lain.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Besuk Uud.


Ngadu tawa elo elo di RSJN Harapan Kita, semoga kesehatan kami cepat pulih lagi. Aamiin.

Jumat, 07 Oktober 2011

Manasik.


Ternyata di lapangan belakang masjid ada replika Hajar Aswad Ka'bah. Artinya pengurus masjid Andalusia entah STIE Takzia menyelenggarakan juga manasik haji. Mo ikutan hadir bersama Enin, itung2 latihan bathin buat quota 2014 nanti.

Jumatan di masjid Andalusia.



Lokasi masjid, Sentul City, Bogor.

Tema khobah Jumat, Taqwa.
Taqwa adalah melakukan setiap perintah Allah SWT dan menjauhi semua laranganNYA.
Taqwa adanya didalam hati, bukan di baju, penampilan, gelar keilmuan, pangkat, gaya hidup, dll.

Fastabiqul khair ...


Alhamdulillah, setelah kembali mengusai berkendara roda 4, abah terniat buat melaksanakan kembali Jemuahan keliling ke masjid2 sekitar Bogor. Bukannya riya tapi dulu juga sejak 1994 ada Katana 1988, hal begitu sudah dilaksanakan di seputaran Tangerang dan wilayah2 sejauh roda mampu menggelinding.

Setelah menetap di Sentul City, hasrat itu juga sudah lama diidamkan, sebab selama setahun terakhir ini Jumatan baru mampu dilaksanakan di Masjid Sentul Al-Munawaroh terdekat yang bisa ditempuh jalan kaki sejauh lk 2Km. Iya sih asal pulangnya biasanya suka mopoh, lalu berhenti sejenak melepas lelah 3-5x. Karena ujung paha sudah tak kuat menahan bobot disaat menanjak naik ke bukit. Tapi itupun bergantung kepada kondisi lesehatan yang lagi menapaki usia 68. Atau di masjid terdekat disaat melakukan safar.

Selain dari Jumatan, blog ini juga dimaksudkan buat mencatat kegiatan ikutan acara Majelis 'ilmi, yang akan diawali mengikuti majelis dzikir di masjid Muammar Qaddafy di bukit Adz-Dzikra pada hari Minggu dan Kemis pertama dan ketiga. "Insyallah. Klo tak dapat ilmunya karena perbedaan ageman dalam beragama, setidaknya ketemu mukminin mukminat dari banyak kalangan masyarakat buat lakukan pembelajaran."
Ternyata di masjid Andalusia juga ada pengkajian setiap hari Minggu aha d ke 2 dari jam 8-11. Alhamdulillah.

Kemarin dalam perjalanan pulang, saat menunggu jemputan Mus, Enin berhasrat buat ikuti majelis taklim Ar-Roja di Masjid Raya Bogor yang lokasinya dekat terminal bus AKAN Baranangsiang. Insyallah.